Pernah gak sih lo ngeliat orang yang fashion-nya nabrak? Pernah gak sih lo denger aksen british maksa? Pernah gak sih lo di-bully sama orang yang sok tau akan
segala hal? Dan yang paling parah, pernah gak sih lo kenal sama orang yang sok anti-mainstream padahal dia cuma versi
lain dari mainstream? Nah, mungkin lo
baru aja ketemu Hipster
Budaya hipster sendiri belakangan ini sudah mulai merajalela
di Indonesia. Asal budaya hipster adalah Amerika. Mereka yang pake sweater di musim panas, mereka yang pake
kacamata geek walau mereka bukan geek samasekali, dan mereka yang cuma
denger lagu-lagu indie yang bahkan nama band-nya belum pernah kalian denger. Hipster adalah mereka yang berlaku dan
berpikir serba anti-mainstream. Beda
sama orang yang thinking-out-of-the-box,
mereka berlaku anti-mainstream agar
dianggap keren sama lingkungan mereka. Being
different to gain popularity is their motto.
Musik indie adalah hal
yang paling identik dengan para hipster. Lo kenal Efek Rumah Kaca? Lo kenal The Kooks? Lo kenal Payung Teduh? Bisa jadi lo hipster, bisa jadi lo
pendengar musik yang baik. Dari jaman Mocca sampai sekarang musik indie banyak
yang terbukti bagus dan mereka tenar kembali belakangan ini, terbukti dari
banyak event musik indonesia yang bintang tamu-nya para band-band indie. Mereka
nggak perform di layar kaca (beberapa ada yang masuk acara Radio Show tvOne–
itu juga karena acara musik indie), mereka lebih sering perform di
panggung-panggung pentas seni, dan itu sebabnya para hipster suka sama mereka karena
mereka nggak pernah masuk acara Dahsy*t. Yaa, mereka memang anti banget sama
yang namanya musik alay.
Yang kedua, Vintage dan
Nerd-Look adalah ciri mereka yang paling populer. Biar bukan nerd, yang penting geek glasses harus ada. Mereka paling anti sama yang namanya swag karena menurut mereka orang-orang
ber-swag adalah orang-orang bodoh
tak beretika, seperti artis-artis rap gangster Lil Wayne, Wiz Khallifa, Snoopp
Dogg, dsb. Para hipster mengganggap mereka sendiri seperti bangsawan dan seba
hebat, maka dari itu suka hal-hal yang berbau Inggris.
Yang ketiga, Triangles dan
Whole-Seeing-Eye. Gak ngerti juga sih mereka seneng banget sama
hal-hal yang berbau illuminati, tapi mereka sering banget memakai aksesoris
berbentuk segitiga. Menurut temen gue yang hipster, mereka menganggap segitiga
itu penuh misteri dan spesial. Mungkin karena jumlah sudutnya 180 derajat atau
teorema Pythagoras itu antik kali ya mereka seneng banget segitiga.. Anyway,
walau berbau illuminati, tapi jaraaaaaaaaang banget artis-artis hipster yang
mengagungkan aliran satanic.
Ada quote yang pernah gue denger dari seseorang, tapi gue
lupa namanya jadi gue kasih inisial aja AB.
“Think out of the box?
Sure. But then you make another fancy-look box and you get into it. Nice try,
hipsters. Still, you’re inside the box anyway” –AB
Terjemahan kasarnya sih, para hipster berusaha untuk berbeda
dari yang lainnya, tapi mereka tetap gak bisa buat perubahan. Hipsters itu
ibarat melon jepang. Mereka banyak yang dibentuk kotak, segitiga, bahkan bentuk
buddha sekalipun biar menarik, tapi tetep aja mereka itu melon dan akan tetap
terasa seperti melon.
Are You A
Hipster?
Masih bingung lo itu hipster atau bukan? Nih gue bantu buat
mengkategorikan lo itu hipster atau bukan
1. Bilang “tidak” karena “ya” banyak yang pilih
Pernah gak sih kalian bilang “nggak” cuma karena pengen beda
sendiri? Atau pilih pilihan yang jelek sekalipun karena yang bagus banyak yang
pilih? Sudah dipastikan lo itu hipster. Contohnya, karena udah kebanyakan orang
yang bawa laptop ke tempat nongkrong buat ngerjain tugas atau kerjaan jadi lo
bawa mesin tik buat ngerjain kerjaan lo biar beda sendiri. Atau lo sekalian
bawa CPU dan monitor-nya biar diperhatiin orang-orang gitu, yang penting sih
berani beda aja. Eh tapi faktanya ada loh orang yang begitu, ini buktinya:
2. Ingin terlihat nerd tapi bukan nerd
Nah ini yang paling gue gak suka. Hipster itu trademark-nya yaa nerd-look. Ada yang bahkan mencoba suka sama apa yang para nerd dan geek suka, seperti jadi fans karbit Star Wars, Lord Of The Rings,
atau jadi otaku dulu biar kelihatan
nerd. Tapi di lain pihak, mereka getol banget nge-bully para nerd yang asli. Kalo lo hidup di dunia SMA, pasti lo
kenal banget sama orang yang kayak gini. Contoh, mereka ngaku otaku, tapi nggak suka budaya Jepang.
Mereka ngaku fans Star Wars, tapi tokoh favorit mereka Darth Invader, dll.
Mereka bahkan ogah bergaul sama para nerd
karena mereka menganggap nerd itu
kuper. Namanya juga hipster, apa-apa serba karbit. Nerd asli sih, kalo diajak ngomongin hal-hal yang berbau Nerd nyambung aja dan itu selalu jadi
topik yang seru banget
3. Anti sama
artis-artis terkenal
Ini yang paling common
banget. Mereka paling anti Justin Bieber, One Direction, Selena Gomez, Niki
Minaj, dan artis-artis hollywood lain yang tenar. Mereka menganggap artis
hollywood itu nggak beda jauh sama artis-artis yang suka nongol di Dahsy*t. Yaa
emang beberapa bener sih tapi mereka tuh anti banget-banget-banget biar
keliatan nggak mainstream. Mereka
benci Rihanna, tapi kalo dijejelin lagu Diamonds juga pasti ikut nyanyi kok.
4. Last but not least, biar kualitas nggak
ada yang penting sombong
Ya namanya juga hipster, mereka itu sombongnya nggak
ketolongan. Mereka selalu menganggap diri mereka yang paling hebat, itu
sebabnya mereka seneng banget nge-bully orang.
Memang sih kebanyakan dari mereka itu orang-orang cerdas, tapi cerdas tanpa
etika samadengan nol besar kan?
Memang hipster terdengar nyebelin dan rata-rata memang
mereka nyebelin tapi hipster adalah sebuah budaya dan nyaris impossible mereka bisa dibasmi tuntas.
Buat yang (merasa) hipster, sah aja sih kalian melestarikan budaya kalian, tapi
nggak usah menyombongkan ke-berbedaan kalian dong. Berbeda itu memang
menyenangkan, tapi berbeda dan nggak punya fungsi atau fungsinya sama seperti
yang lain apa masih istimewa? Tapi yang jelas sih, di setiap jiwa manusia pasti ada sedikit sifat hipster tersisip, bahkan gue sekalipun. Yeah, nobody is perfect.
Video yang ngebantu lo mencirikan hipster, klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar